PAPUA LITERASIH

PERMATAKU HILANG Setelah pilau kayu melaut Busa busa air laut menjemput pasir pantai Pisahkan kotoran dan bening Kusaksikan semua ini saat ku nanti mu Kapan  Ku nantimu nung aksa Mega tak terlihat langit suci nung biru Baskara jau menerang Teriknya memanas bara api di raga Hanya menantimu di dermaga siksa Menantimu Kapanka ku dapat mawarku yang indah Yang ku nanti ini, enta ku pikir sesaat Di nuraniku saat ku tedu bersama pantai Tapi tak juga ku dapat ia sirna Sendu  Rinduku ibarat batin tikam peluru Resaku, kapan ku akan jumpa lagi  Ia bukan sejawat pikirku Ragaku tak berdaya berbalik lesu Sukabumi, 24/09/2023 Nolas keiya 

PEMUJA KATA Rupa Rahwana bersyair renjana M antra Cinta yang membara Menyihir rasa dengan tergesa Bermain dengan imazinasi semua Pemuja kata mengarang cerita Seolah Cinta saling bertautan Hingga bait-bait rindu tersusun indah Seakan sang Dewi merasakan sama Nyatanya Cintanya bertepuk sebelah Hanya mencumbu larik larik senja Asmaraloka rupanya menghibur lara Akan asmara yang tak pernah ada Panah panah aksara terlontar perkasa Membidik rembulan jatuh di pelukan Angkuh bahasa mencoret Mega mega Namun sang Dewi berlalu membuatnya kecewa Sukabumi ,24 September 2023 ❤ Nolas keiya 

Kau pengkhianat  Sekeras apapun aku Berjuang untuk mencintai mu. Sekeras apapun aku berjuang Untuk memiliki mu. Tapi kau masih sajah tak menghargai  Engkau tidak mengerti pulah semuanya Yang aku berjuang ini. Dari kamulah yang aku belajar. Engkau bagaikan sebua film di SCTV pada sore hari "satu cinta dua hati" Suka bumi,21 September 2023 Nurani Papua .

Foto. Bersama Tim Penguji usai ujian komprehensif di (Polbangtan), Manokwari.Pada Selasa, 27 Juni 2023.  Manokwari - Mahasiwa, Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Manokwari melaksanakan Ujian Komprehensif dengan judul penelitian, "Penilaian Penerapan Kesejahteraan Hewan Pada Ternak Babi" yang menguji dari Tim penguji. Mahasiswa tingkat IV Prodi (Peternakan), Jurusan Penyuluhan peternakan dan kesejahteraan hewan (PPKH), Naftali Gobai. Yang telah di laksanakan Ujian Komprehensif dan usainya memperoleh gelar sarjana (S.Tr.Pt) di Ruang seminar, Pada. Selasa ,27 Juni 2023 Saat Ujian Komprehensif berlangsung di Ruangan, yang di uji oleh beberapa Dosen, Dr. Aswandi., S.Pt.,M.Pt, Dr.OengAnwarudin.,S.Pt.,M.Si, Petrus.D.Sadsoeitoeboen, M.Si. Nurtania Sudarmi.,S.Pt.,M.P.Sebagai Tim Penguji yang menguji sesuai judul penelitian yang dilakukan sejak bulan Maret sampai Mei dan kemampuan mahasiswa dalam bidang -Nya. Saat Ujian berlangsung yang Mengikuti ujian Komprehensif yang...

Cuaca Manokwari Papua barat, pada.Selasa 27,Juni 2023  Manokwari -Akibat dari kondisi cuaca yang cukup para hingga menghambatkan  aktivitas masyarakat dan mahasiswa/i serta pelajaran dari beberapa kampus dan sekolah tentunya, tidak mengikuti perkuliahan dan dengan pelajaran secara efektif. Saat penulis pantau, kondisi cuaca nya memang parah hingga menimbulkan hujan dan mengakibatkan kebanjiran dan pula menghabatkan aktivitas dari pada masyarakat di wilayah nya. Kondisi cuaca di Manokwari, mulai hujan sejak jam 06.00 pagi hingga 12.20 siang dan mulai bercerah kembali pada jam 12.29 siang waktu Indonesia timur (WIT) di mkw. Itu pun, hujan gerimis masih ada terdapat pada bibir awan di langit. Saat penulis mulai memantau dari: tempat tinggal nya beralamat, Jl.Pertanian Wosi dalam. Pada, Selasa 27, Juni 2023 Akibat dari cuaca yang parah, bukan hanya menghambatkan aktivitas kampus, sekolah bagi 'mahasiswa dan pelajar' dan serta masyarakat untuk berkebun, beternak dan berjualan di ...

Foto/ perahu tua berlamur di dermaga berbatuan  Setelah perahu kayu berlabuh melaut, hanya busa-busa air laut menjemput pasir pantai, pisahkan kotoran dan bening. Banyak kepiting lalu lalang bagai orang gila, tanpa tujuan. Sementara mata air kecil keluar dari pasir pantai dibawah telapak kaki Kristina Wataha, tanpa sandal. Air laut membasahi seluruh kaki berkulit agak putih hingga batas rok yang ia kenakan. Sementara Marten, berdiri di sampingnya, hendak jelaskan panorama teluk Sairera, Nabire. “Banyak perahu sudah berabu sejak tadi. Dikala hari tiada angin, panas menggelegak tubuh,” Marten menunjuk arah perahu tua berlabuh jauh. Kristina diam tanpa kata, hanya menelan liur yang ia kumur lama di mulut. Ventilasi bumi tak aksi gila, diam, ia bahkan bisu. Hanya dedaunan kelapa yang lambai seakan lepas keluh harian. “Adakah sejarah yang lain?” tutur ramah gadis rambut tebal panjang tak pernah urus itu balik pandangi pria itu. “Ia ada. Tapi bukan sejarah. Hanya hiasan drama cinta, anta...